top of page
  • Writer's pictureAkhi

Berkhidmat kepada yang Hidup dan yang Mati.


Wahai manusia! Barang siapa di antara kamu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu, (Sahabat-sahabat bertanya: “Ya, Rasulullah! Tidak semua dari kami mampu berbuat demikian." Rasulullah meneruskan:) jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebutir kurma atau seteguk air. Tuhan akan memberikan pahala yang sama kepada orang yang melakukan kebaikan yang kecil, karena tidak dapat melakukan kebaikan yang lebih besar.


Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya pada bulan ini, ia akan berhasil melewati shirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan silaturahmi di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.


Seperti diketahui, ini adalah sebagian dari khutbah Rasulullah Saw. menyambut bulan Ramadhan. Beliau bukan saja menganjur kan kita untuk mengisi Ramadhan dengan ibadah ritual, seperti puasa, membaca Al-Quran, istighfar, shalat-shalat sunat, dan zikir zikir lainnya. Beliau juga menegaskan bahwa Ramadhan adalah bulan rahmat, bulan kasih sayang. Sebagaimana Nabi Saw. Diutus untuk menyebarkan kasih sayang ke seluruh alam, para pengikut nya diperintahkan untuk menaburkan kasih sayang kepada semua orang. Beliau menyuruh kita untuk menyambungkan silaturahmi tali kasih-agar Allah pun menyambut kita dengan kasih-Nya ketika kita berjumpa dengan-Nya.


Ketika Nabi Yusuf a.s. menjadi menteri logistik, yang berhasil menyelamatkan ekonomi negara dari defisit besar, ia berpuasa hampir setiap hari. Ketika orang bertanya kepadanya mengapa, ia menjawab pendek, “Aku takut kenyang dan melupakan orang yang lapar."


Iman Ja'far Al-Shadiq a.s. berkata, “Adapun sebab diperintah kannya puasa ialah untuk mempersamakan orang kaya dan orang miskin. Demikian itu karena orang kaya tidak pernah merasakan sentuhan lapar.”


"Dengan sentuhan lapar, mereka menjadi sayang kepada orang miskin. Jika orang kaya menginginkan sesuatu, ia mampu memperolehnya. Maka Allah bermaksud untuk menyamakan makhluknya agar orang kaya pun merasakan pedihnya rasa lapar; supaya ia mempunyai hati yang lembut pada orang lemah dan menyayangi orang lapar" (Bihår Al-Anwår 96: 371; Man là yahdhuruhu al-fågih 2: 43).


Untuk mengingatkan kita akan salah satu sebab mengapa kita diperintahkan puasa, Nabi Saw. mengajari kita untuk melazimkan sebuah doa, yang saya sebut sebagai "doa sosial". Beliau bersabda, "Barang siapa membaca doa ini pada bulan Ramadhan setelah selesai shalat wajib, Allah akan mengampuni dosa-dosanya sampai hari kiamat:


"Ya Allah, masukckan kebahagiaan pada para penghuni kubur. Ya Allah, kayakan semua orang yang fakir. Ya Allah, kenyangkan semua orang yang lapar. Ya Allah, beri pakaian semua orang yang telanjang. Ya Allah, tunaikan utang semma orang yang berutang. Ya Allah, lepaskan kesulitan dari orang yang menderita. Ya Allah, kembalikan semma orang yang terasing. Ya Allah, bebaskan semua orang yang tertawan.


"Ya Allah, perbaikilah semua urusan kaum Muslimin yang rusak. Ya Allah, sembulıkan semua orang yang sakit. Ya Allah, tutuplah kefakiran kami dengan kekayaan-Mu. Ya Allain, ubahlah keadaan kami yang jelek dengan kebaikan keadaan-Mu. Ya Allah, tunaikan utang kami dan kayakan kami dari kefakiran; sesungguhnya Engkan berkuasa atas segala sesuatu." (Mafätih Al-Jinán 238, yang mengutipnya dari Al-Mishbåh dan Al-Balad Al-Аmin).


Doa Nabi Saw. di bulan Ramadhan di atas memperinci apa yang dapat kita lakukan untuk menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai bulan kasih sayang. Pertama, kita memasukkan kebahagiaan kepada para penghuni kubur. Di dalam Islam, persaudaraan dan pertalian kasih sayang bukan hanya berlaku di antara penghuni dunia ini saja. Silaturahmi melintas ruang dan waktu. Kematian hanyalah perpindahan dari satu episode kehidupan kepada episode kehidupan yang lain. Mereka yang sudah meninggal dan hidup di alam lain memperoleh manfaat dari kebaikan saudara-saudaranya yang masih hidup di alam dunia. Anda dapat nenyampaikan doa yang tulus bagi mereka atau membacakan istighfar buat mereka. Tetapi kebaktian yang paling besar untuk mereka adalah membahagiakan mereka dengan membahagiakan orang yang masih hidup di sekitar Anda.


Rasulullah Saw. bersabda, “Pada suatu hari, Isa putra Maryam, melewati sebuah kubur; penghuninya sedang diazab. Pada suatu hari tahun berikutnya, ia melewati kubur yang sama; dan penghuninya tidak lagi disiksa. Isa a.s. berkata kepada Tuhan, 'Ya Allah, tahun yang lalu akıu lewat kuburan ini dan penghuninya disiksa.' Allah menyampaikan wahyu kepadanya, 'Wahai Ruh Allah , orang ini sekarang punya anak yang saleh. Ia memperbaiki jalan, melindungi anak yatim. Aku ampuni dosa penghuni kubur itu karena umal saleh yang dilakukan anaknya" (Al-Waså il 1: 32).


Pada suatu hari Rasulullah Saw. bersabda di hadapan para sahabatnya, "Berikan hadiah kepada orang-orang yang sudah meninggal di antara kalian!" Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana kami memberikan hadiah kepada orang yang sudah mati?" Beliau bersabda, “Dengan sedekah dan doa." Beliau melanjutkan sabdanya, “Sesungguhnya arwah kaun mukminin datang ke langit dunia di dekat kampung dan rumah mereka pada hari Jumat. Semua arwah itu memanggil dengan suara yang menyedih kan seraya merintih: Wahai keluargaku, wahai anak-anakku, wahai ayah-bundaku dan karib kerabatku, kasihanilah kami dengan apa yang pernah kami miliki. Celakalah dan beratlah tanggung jawab kami dengan apa yang pernah kami miliki itu sedangkan manfaatnya bagi orang selain kami. Sayangilah kami semoga Allah menya yangi kalian."


Setiap orang di antara mereka memanggil keluarganya: "Sayangilah kami dengan satu dirham atau makanan atau pakaian, mudah-mudahan Allah memberikan kepada kalian pakaian surga."


Lalu Nabi Saw. menangis dan kami pun menangis bersamanya. Beliau tidak sanggup meneruskan pembicaraannya karena derasnya tangisan. Kemudian Beliau bersabda: "Mereka itulah saudara kamn dalam agama. Mereka telah menjadi tanah dan tulang-belulang setelah segala kesenangan dan kenikmatan di dunia. Mereka menyesali dirinya seraya berkata: Ah, jika sekiranya kami dahulu membelanjakan apa yang kami miliki dalam ketaatan kepada Allah dan keridhaannya, sekarang ini kami tidak akan memerlukan bantuan kalian. Para arwah itu pun kembali dengan penuh penyesalan dan kesedihan seraya berseru: Segerakan sedekah kepada orang yang sudah meninggal dunia."


Pada bulan Ramadhan, masukkan kebahagiaan kepada orang-tua, karib kerabat, sahabat, atau orang-orang tercinta yang sudah mendahului kita ke alam baka dengan menyebarkan kasih sayang kepada sesama makhluk Tuhan yang hidup di dunia bersama kita. Dengan itu, kita sekaligus melaksanakan paruh kedua dari ajaran Islam: memasukkan kebahagiaan kepada hati sesama manusia.


Seluruh ajaran Islam dapat disingkatkan dalam dua kalimat: menyembah Allah untuk membuat-Nya ridha dan berkhidmat kepada makhluk-Nya untuk membuatnya bahagia. Di bawah ini, simaklah sabda-sabda suci tentang perkhidmatan.


Rasulullah Saw. bersabda, menasihati sepupu yang sangat dicintainya: "Hai 'Ali, ada empat hal yang sekiranya orang melakukannya Tuhan akan membangunkan baginya rumah di surga: melindungi anak yatim, menyayangi orang yang lemah, menyantuni kedna orangtnanya, dan mengasihi budak atau anak buahnya. Hai "Ali, barang siapa yang mencukupi kebutuhan seorang anak yatim dengan hartanya sampai ia memperoleh kecukupan, wajib baginya surga. Hai 'Ali, barang siapa menyentuhkan tangannya kepada kepala anak yatim dengan pennh kasih sayang, Allah berikan kepadanya untuk setiap lembar rambut yang disentuhnya cahaya pada hari kiamat" (Al-Khishål 1: 223).


Dari Imam Al-Baqir a.s. diriwayatkan hadis berikut ini: "Ada empat hal yang sekiranya semuanya berada dalam diri seorang mukmin, Tuhan akan tempatkan dia pada tempat yang paling tinggi pada kamar di atas semna kamar di tempat yang paling mulia: (1) melindungi anak yatim, memperhatikannya, dan bertindak sebagai orangtuanya; (2) menyayangi orang kecil, membantunya, dan mencukupi keperluannya; (3) memberikan belanja kepada orangtuanya, menyayanginya, berbakti kepadanya, dan tidak membuatnya berduka cita; (4) tidak berbuat zalim kepada bawahannya, membantunya dalam hal yang memberatkannya dan tidak membebaninya dengan apa yang tidak mampu dipikulnya" (Tsawäb Al-A'mál 133).


Rasulullah Saw. bersabda: "Barang siapa yang membangun sebuah tempat di tepi jalan buat para musafir yang tidak bekal, Tuhan akan tempatkan dia pada hari kiamat di atas tempat tinggi yang terdiri dari mutiara dan permata. Wajahnya memancarkan cahaya yang menyinari semua, sehingga cahaya itu sampai kepada Ibrahim kekasih Tuhan di kubahnya. Semua penghuni akhirat berkata: Ini salah seorang di antara para malaikat yang tidak pernah aku lihat seperti itu sebelunnya. Karena syafaat dia, empat puluh juta orang masuk ke surga. Barang siapa menolong sandaranya dengan pertolongan yang dimintanya, Allah akan menperhatikan keperlnannya dan Allah memastikan ntuk tidak mengazabnya selama-lamanya. Barang siapa memberikam pertolongan kepada sandaranya, yang tidak mengungkapkan permohonan tolongnya, maka baginya pahala tujuh puluh orang syahid. Barang siapa yang menggali sumur dan mengalirkan airnya mntuk memenuhi kebutuhan kanun Muslimin, baginya pahala semna orang yang berwudhu karena air itu dan melakukan shaiat; dan baginya pakala membebaskan seribu budak belian sebanyak bilangan rambut manusia, binatang, atan burung yang minum airnya" (Al-Wasăil 11: 562).


Aban bin Taghlab berkata: “Aku bertanya kepada Abu Abdillah tentang hak mukmin atas mukmin lagi. Ia bersabda hak mukmin atas mukmin lebih besar dari itu dan kalau aku kabarkan kepada kalian, kalian akan menolaknya. Apabila seorang mukmin keluar dari kuburnya, keluar jugalah satu sosok seperti dia dari kuburnya. Sosok itu berkata kepadanya: Bergembiralah dengan kemurahan dari Allah dan kebahagiaan. la berkata kepadanya: Semoga Allah membahagiakan kamu dengan kebaikan. Ia membimbingnya dengan tidak henti-hentinya menggembirakan dia seperti yang ia katakan. Apabila melewati bencana, ia berkata: Ini bukan untuk kamu. Apabila melewati kebaikan, ia berkata: Ini untuk kamu. Tidak henti-hentinya sosok itu menyertai dia, menenteramkannya dari apa yang ia takutkan, membahagiakannya dengan apa yang ia sukai sampai ia berhenti bersamanya di hadapan Allah 'Azza wa Jalla.


Ketika ia diperintahkan masuk surga, sosok itu berkata kepadanya: "Berbahagialah karena Allah Swt. sudah memerintahkan kamu masuk surga. Orang mukmin itu bertanya: Siapakah engkau? Semoga Allah menyayangimu. Engkau menenteramkan aku ketika aku ketakutan dan membelaku di hadapan pengadilan Tuhan. Sosok itu menjawab: Aku adalah kebalagiaan yang engkau masuk kan ke dalam hati saudara-saudara kamu di dunia. Aku diciptakan dari rasa bahagia itu untuk membahagiakan kamu hari ini dan menenteramkan kamu dari ketakutan kamu" (Al-Káfi 2: 152; Al-Wasail 11: 573).


Muhammad Zakariyya Kandhahlawi menurunkan hadis-hadis shahih dari Bukhari berkenaan dengan perkhidmatan di bulan Ramadhan. Saya mengutipnya lagi dari buku Laleh Bakhtiar, Ramadan: Motivating Believers to Action. Uraian Kandhahlawi mengakhiri tulisan ini: "Umar bin Khaththab meriwayatkan pernyataan Muhammad Saw. yang berkata bahwa setiap masa ada lima ratus orang pilihan Tuhan yang mnemperoleh kecintaan Tuhan dan ada empat puluh orang suci. Jika salah seorang di antara mereka mati, yang lain menggantikan tempatnya. Para sahabat bertanya tentang kebajikan istimewa mereka. Rasulullah Saw. bersabda, 'Mereka memaafkan orang yang berbnat zalim, membalas dengan kebaikan orang yang berbuat buruk kepada mereka, dan karena kecintaan kepada sesama manusia, mereka bagikan rezeki mereka untuk falkir miskin."


Di dalam hadis lain, disebutkan bahwa siapa pun yang memberi makan kepada orang yang lapar, memberikan pakaian kepada orang yang telanjang, dan memberikan perlindungan kepada orang yang bepergian, sesungguhnya Allah akan menyelamatkan dia dari ketakutan pada hari kiamat. Yahya Garmaki suka memberi Imam Sufyan Tsauri seribu dirham setiap bulan. Untuk itu, Sufyan suka bersujud di hadapan Allah seraya berdoa, "Ya Allah, Yahya telah memenuhi keperluan duniaku. Melalui kasih sayang-Mu yang agung, penuhilah keperluannya pada hari kiamat nanti.' Setelah kematian Yahya, beberapa orang melihat dia dalam mimpinya dan menanyakan apa yang dialaminya pada hari akhir. la menjawab, "Melalui doa Sufyan, aku telah mendapat ampunan Tuhan ."


Dalam salah satu hadis disebutkan bahwa para malaikat memohonkan keberkahan dicurahkan selama malam-malam Ramadhan kepada orang yang memberi buka kepada orang yang puasa dari rezekinya yang halal. Pada Lailatul Qadar, Jibril menyalaminya. Tanda dari salam Jibril itu kepadanya adalah hatinya menjadi lembut dan air mata mengalir deras dari pelupuk matanya.


Ya Allah, jadikan aku di bulan ini termasuk mereka yang bertawakal kepadau-Mu. gabungkan aku dalam kelompok mereka yang berunting di sisi-Mu. Himpunkan aku bersana mereka yang dekat dengan-Mu, Wahai Dambaan para pencari []


KH. Jalaluddin Rakhmat, Pendiri Yayasan Muthahhari Untuk Pencerahan Pemikiran Islam

Buku Madrasah Ruhaniah, Halaman: 120


45 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page