top of page
  • Writer's pictureDaqaiq Al-Quran

Daqaiq Al-Quran (2): Tujuh Huruf dan Maknanya



وَقَالَ ٱلرَّسُولُ يَٰرَبِّ إِنَّ قَوْمِى ٱتَّخَذُوا۟ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ مَهْجُورًا

(Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan.")

(QS Al-Furqan ayat 30)


Al-Quran wasiat pertama Baginda Nabi Saw. Ahlul Bait yang kedua. کتَابُ اللَّهِ جَلَّ ذِکرُهُ وَ أَهْلُ بَیتِی . Kitab Allah dan keluargaku. Mengapa? Karena pada mereka ada kunci-kunci pemahaman Al-Qur’an itu.


Imam Ali al-Hadi as adalah seorang di antara keluarga Rasulullah Saw itu. Beliau menjelaskan tentang makna-makna huruf yang tidak ada dalam surat al-Fatihah.


Tsa berarti ثُبُورًا , ungkapan penyesalan dan kecelakaan yang ditimpakan kepada orang-orang yang berdosa di hari kiamat nanti. Seperti misalnya dalam surat Al-Insyiqaq ayat 11


فَسَوْفَ يَدْعُوا۟ ثُبُورًا

(Maka pada hari kiamat nanti dia akan berteriak: "Celakalah aku")

(QS Al-Insyiqaq ayat 11)


Kata ثُبُورًا adalah penyesalan dan kemalangan di hari kiamat. Siapa saja yang mengamalkan surat al-Fatihah dijauhkan dari penyesalan itu.


Jim tidak ada karena Jim kata Imam Hadi as melambangkan jahim (neraka). Jim juga bisa bermakna jahalah, kejahilan, ketidaktahuan. Para ulama menasihati anak didiknya, bila hendak memulai sesuatu, belajar, atau menghafal misalnya, perbanyaklah membaca surat al-Fatihah. Karena ia membuka (sesuai makna nama suratnya)—bukan hanya Al-Quran, tapi juga membuka berbagai macam pintu-pintu kesulitan. Al-Fatihah juga menjadi pembuka berbagai urusan kita ini, di antaranya untuk dijauhkan dari jahalah, ketidaktahuan. Dan betapa banyak kejahilan itu mendatangkan kemalangan. Betapa sering ketidaktahuan itu menghasilkan kecelakaan. Dan bukankah setiap amalan mendatangkan keberkahan ketika diawali dengan nama Tuhan? Dan bismillah adalah ayat pertama dari surat al-Fatihah.


Huruf yang ketiga yang tidak ada adalah Fa. Menurut Imam Hadi as, fa merujuk pada aafaat. Aafaat adalah gangguan yang ditimbulkan oleh lisan. Imam Ghazali misalnya memuat satu bab khusus dalam Ihya Ulumudin dengan judul kitab aafaatul lisaan. Bahaya-bahaya yang dimunculkan oleh lisan kita. Gangguan lisan kita. Orang yang sering menyakiti orang lain, orang yang dari lisannya keluar kata-kata makian, fitnah, dusta, berita yang tidak berdasar, pasti ia dijauhkan dari keberkahan surat al-Fatihah ini. Untuk menjaga lisan kita, mengendalikan diri kita agar ucapan kita tidak menyakiti orang lain selayaknya kita mendekatkan diri, dengan keberkahan surat al-Fatihah. Caranya? Kalau Saudara ada masalah dengan seseorang, dengan satu kelompok, kirimkan pahala surat al-Fatihah kepadanya.


Huruf berikutnya yang juga tidak ada dalam surat al-fatihah adalah huruf Zha. Kata Imam Hadi as, zha mengisyaratkan zhulumah atau kegelapan. Zhulumah Juga bisa berarti kezaliman, tindak menyakiti orang lain. Dalam lanjutan Ayat Kursi kita membaca


ٱللَّهُ وَلِىُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ

(Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman))

(QS Al Baqarah Ayat 257)


Sesungguhnya Allah taala adalah walinya orang-orang yang beriman dan Allah taala keluarkan orang-orang yang beriman itu dari kegelapan menuju cahaya. Dari ketidaktahuan pada pengetahuan. Dari kemalangan pada kebahagiaan. Allah Swt mengeluarkan orang yang beriman dari setiap tindak kezaliman yang menyakiti orang lain. Kalau kita masih menyakiti orang lain, cahaya Tuhan itu tidak sampai pada kita, tertutup oleh tindak kezaliman kita. Zha dalam ٱلظُّلُمَٰتِ melambangkan kegelapan. Dan Al-Quran hendak mengantarkan kita semua menuju menuju cahaya. Cahaya ilmu, cahaya perilaku, cahaya untuk membuat hidup lebih bermakna untuk sesama. Cahaya Tuhan.


Huruf berikutnya yang tidak ada dalam Alquran adalah huruf Zay. Huruf ini kata Imam Hadi as merujuk kepada pohon di neraka yang disebut Zaqqum. Dalam surat Al- Dukhan ayat 43-45


اِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّوۡمِۙ طَعَامُ الۡاَثِيۡمِ كَالۡمُهۡلِ ۛۚ يَغۡلِىۡ فِى الۡبُطُوۡنِۙ

(Sesungguhnya pohom zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih didalam perut,)

(QS Al- Dukhan ayat 43-45)


Pohon yang diberikan kepada kelompok yang berdosa disebut dalam Al-Quran dengan Zaqqum. Siapa saja memakannya tidak akan dikenyangkan, tidak akan disenangkan. Makanan mendidih dalam perut itu seperti air yang sangat panas.


Huruf berikutnya yang tidak ada di dalam surat al-Fatihah adalah huruf Syin. Syin merujuk pada Syaqowah artinya kecelakaan. Surat al-Fatihah kosong dari tujuh huruf yang merupakan siksaan di hari akhir. Zaqqum, tsubura, jahiim… semua adalah siksaan-siksaan yang diancamkan pada orang-orang yang berdosa. Demikian pula syaqawah. Orang yang celaka disebut Syaqi. Orang yang paling celaka disebut Asyqa. Dalam surat al-Lail ayat 14-15, Allah Swt berfirman.


فَأَنذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ لَا يَصْلَىٰهَآ إِلَّا ٱلْأَشْقَى

(Maka kami peringatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala. Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka)

(QS Al Lail ayat 14-15)


Kata ٱلْأَشْقَى artinya orang yang paling celaka.

Huruf terakhir yang tidak ada dalam surat al-Fatihah adalah huruf Kha. Kha merujuk kepada khabits artinya sesuatu yang buruk, sesuatu yang tidak baik. Khabits itu lawan dari thayyib. “Katakanlah: “Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah [5]:100). Dan neraka adalah tempat kembalinya orang-orang yang buruk. Orang-orang yang tidak melakukan yang thayyib.


Demikianlah. Surat al-Fatihah kosong dari tujuh huruf dan yang membacanya dihindarkan dari tujuh bencana hari akhir. Barangkali, itulah mengapa orangtua kita dahulu sering mengajarkan kita untuk mendawamkan surat ini. Mengirimkan pahala bacaannya pada orang-orang yang kita cinta. Atau dengan tawasulan yang disebuh dengan tradisi menghadiahkan, menghadirkan (hadharah). Biasanya diawali dengan kata “Ilaa hadhrati…” dan selalu mendahulukan Baginda Nabi Saw, para teladan agung yang saleh, lalu sampai pada orangtua dan guru-guru kita. Kemudian ditutup dengan kalimat, “..syai’in lillahi li hadzihin niyyah…al-Fatihah.” Dan kita pun membaca surat penuh berkah ini.


Mari mendawamkan membaca surat al-Fatihah. Semoga kita dihindarkan dari berbagai kemalangan dan penyesalan hari akhir. Meski penyesalan itu tak terelakkan. Penyesalan karena ketidaktahuan kita. Karena aafaatul lisaan kita. Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw menyampaikan, “Lebih banyak manusia yang celaka karena lisannya dibandingkan dengan perbuatan lainnya.” Lisan lebih banyak mendatangkan kecelakaan dibandingkan tangandan kaki. Baginda Nabi Saw menyampaikan bahwa Tuhan tidak mencintai orang yang melakukan tiga hal: qiila wa qaal, idha’atul maal, dan katsratus suaal. Menyia-nyiakan harta, banyak meminta, dan


QIILA WA QAAL

(katanya dan katanya)


Sekarang ini kita melihat bagaimana satu berita yang tak pasti dengan cepat disebarkan. Hoaks, dusta, fitnah, kebencian terhadap satu kaum dibungkus dengan beragam kemasan. Semuanya bersumber dari lisan.


Semoga kita juga dihindarkan—melalui keberkahan surat ini—dari kegelapan, dari menyakiti orang lain. Dihindarkan dari pohon Zaqqum di neraka. Dihindarkan dari keburukan. Ini di antara keberkahan surat al-Fatihah.


Nah, pertanyaannya, “Bukankah kita semua membaca surat al-Fatihah ini setiap hari?” Bukankah setiap salat kita mengulangnya? Apakah ada jaminan kita diselamatkan dari semua siksa itu. Di sini ada missing link. Jalur penghubung yang hilang. Kita sudah membaca surat al-Fatihah, tetapi tidak ada jaminan kita dihindarkan dari itu semua dan memang tidak akan pernah ada jaminan.


Ada satu cara bagaimana kita menghindarkan diri kita dari menyakiti orang lain. Ada satu cara bagaimana kita menghindarkan diri dari kelompok orang yang celaka. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menggabungkan diri kita bersama mereka yang berbahagia. Surat al-Fatihah mengabarkan kepada kita jawabannya.

Bagaimana itu?



Miftah F. Rakhmat

©2021


147 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page