top of page
  • Writer's pictureAkhi

Gila Sebenarnya


Pada suatu hari, Rasulullah saw. melewati sekelompok orang yang sedang berkumpul. Beliau bertanya, "Karena apa kalian berkumpul di sini?" Para sahabat menjawab, "Ya Rasulullah, ini ada orang gila, sedang mengamuk. Karena itulah kami berkumpul di sini?" Beliau bersabda, "Orang ini bukan gila. Ia sedang mendapat musibah. Tahukah kalian, siapakah orang gila yang benar-benar gila (al-majnun haqq al-majnun)?" Para sahabat menjawab, "Tidak, ya Rasulullah?" Beliau menjelaskan, "Orang gila ialah orang yang berjalan dengan sombong, yang memandang orang dengan pandangan yang merendahkan, yang membusungkan dada, berharap akan surga Tuhan sambil berbuat maksiat kepadanya, yang kejelekannya membuat orang tidak aman dan kebaikannya tidak pernah diharapkan. Itulah orang gila yang sebenarnya. Adapun orang ini, dia hanya sedang mendapat musibah saja."


Majnun, orang gila, berasal dari akar kata jannat, yang artinya menutupi. Dia masih mempunyai akal, tetapi akalnya itu tidak dapat menerangi perilakunya. Akalnya sudah dikuasai hawa nafsunya. Dalam pengertian inilah Nabi saw. menyebut orang takabur sebagai majnun.


Para sahabat menyebut majnun kepada orang yang perilakunya tidak normal (abnormal), sementara Nabi saw. menyebut orang seperti itu dengan mubtala, orang yang mendapat musibah, orang sakit. Ia sakit karena tidak sanggup menanggung derita. Perilakunya yang aneh hanyalah teknik untuk melarikan diri dari kenyataan yang sangat menyakitkan: berpisah dengan orang yang dicintai, dikhianati sahabat, kehilangan pekerjaan, menghadapi buah simalakama, dan sebagainya.


Nabi saw. menyuruh kita melihat orang seperti itu sebagai orang yang patut kita bantu. Ia bukan majnun, tetapi mubtala. Kita harus meringankan deritanya dan memberikan jalan keluar dari bala yang mengenainya. Ia bukanlah orang yang tertutup akalnya. Ia hanyalah orang yang hancur hatinya. Bukankah Tuhan berkata, "Carilah Aku di tengah-tengah orang yang hancur hatinya?"


Orang yang kena bala harus didekati, tetapi orang gila harus dijauhi. Menurut Nabi saw., ciri utama orang gila ialah takabur. Ia merasa dirinya besar dan merendahkan orang lain. Takabur menutupi kenyataan bahwa ia tidak berbeda dengan yang lain; ia hanyalah makhluk yang berasal dari nuthfah dan berakhir pada jifah (bangkai). Karena takabur, ia menjadi majnûn. Akalnya tertutup. Takabur mengubah kedudukan, keturunan, dan kekayaan menjadi tirai baja yang menutup jatidirinya.


Rasulullah saw. berkata kepada Abû Dzarr, "Wahai Abû Dzarr, barangsiapa mati dan dalam hatinya ada sebesar debu dari takabur, ia tidak akan mencium bau surga, kecuali bila ia bertobat sebelum maut menjemputnya." Abû Dzarr berkata, "Ya Rasulullah, aku mudah terpesona dengan keindahan. Aku ingin gantungan cambukku indah dan pasangan sandalku juga indah. Yang demikian itu membuatku takut." Rasulullah saw. bertanya, "Bagaimana perasaan hatimu?" Abû Dzarr menjawab, "Aku dapatkan hatiku mengenal kebenaran dan tenteram di dalamnya." Rasulullah saw. berkata, "Yang demikian itu tidak termasuk takabur. Takabur itu ialah meninggalkan kebenaran dan kamu mengambil selain kebenaran. Kamu melihat kepada orang lain dengan pandangan bahwa kehormatannya tidak sama dengan kehormatanmu, darahnya tidak sama dengan darahmu."


Walhasil, Anda takabur kalau Anda tidak mau menerima kebenaran karena yang menyampaikan kebenaran itu rakyat kecil, orang miskin, bawahan, atau pegawai. Anda tidak mau mendengar nasihat dari anak atau istri Anda karena Anda menganggap mereka lebih rendah dari Anda. Anda tidak mau mendengar pembicaraan dari orang Islam yang pahamnya berbeda dengan Anda karena Anda menganggap mereka sesat dan Anda berada di jalan yang paling benar. Karena Anda mempunyai hubungan dekat dengan orang besar, Anda ingin diperlakukan sebagai orang istimewa dan hukum apa pun tidak boleh berlaku untuk Anda.


Karena Anda merasa lebih berilmu, Anda meremehkan orang yang Anda anggap bodoh. Anda kecam mereka. Anda tertawakan kejahilan mereka. Kalau ilmu Anda itu ilmu agama, Anda berikan gelar-gelar yang buruk kepada orang yang Anda pandang tidak sepaham dengan Anda. Anda khususkan surga untuk kelompok Anda dan neraka untuk kelompok lain. Anda sahkan semua ibadah Anda dan Anda batalkan ibadah yang lain.


Karena Anda ahli ibadah, Anda merasa diri Anda yang paling salih di antara seluruh makhluk di bumi ini. Anda sombong dengan salat malam Anda. Anda bangga dengan bacan Alquran Anda. Anda tinggi hati dengan haji dan umrah Anda. Kemudian, Anda merasa puas dengan ibadat Anda dan lupa dengan akhlak Anda di tengah-tengah masyarakat. Anda begitu puas dengan puasa Anda sehingga Anda lupa pada fakir miskin di sekitar Anda. Anda begitu senang dengan salat Anda sehingga Anda lupa memperbaiki akhlak Anda.


Karena Anda mempunyai kekayaan lebih dari kebanyakan orang, Anda busungkan dada Anda. Anda rendahkan orang-orang yang kurang kaya dibandingkan Anda. Anda ciptakan kelompok eksklusif. Anda singkirkan ke pinggir orang-orang yang lebih miskin dari Anda. Anda menganggap mereka tidak sederajat dan tidak sedarah dengan Anda.


Karena Anda merasa berkuasa, Anda tidak segan-segan menggebuk orang yang tidak Anda sukai. Anda tidak menghiraukan penderitaan rakyat kecil yang Anda tindas dengan tak semena-mena. Anda menegakkan kekuasaan di atas keringat, air mata dan darah orang-orang yang tidak berdaya.


Kalimat-kalimat di atas dapat Anda gunakan untuk mendiagnosis apakah Anda memiliki penyakit takabur. Satu saja di antara "gejala" itu Anda rasakan, Anda sudah menjadi orang yang benar-benar gila (al-majnun haqq al-majnun). JR wa mā taufīqī illā billāh, 'alaihi tawakkaltu wa ilaihi unīb


Allâhumma shalli 'alâ Sayyiidina Muhammad wa Âli Sayyiidina Muhammad wa ajjil farajahum warzuqna fiddunya ziyâratahum wa fil âkhirati syafâ'atahum

***

KH. Jalaluddin Rakhmat, Pendiri Yayasan Muthahhari (Untuk Pencerahan Pemikiran Islam) dan Sekolah Para Juara (SD Cerdas Muthahhari www.scmbandung.sch.id, SMP Plus Muthahhari www.smpplusmuthahhari.sch.id, SMP Bahtera www.smpbahtera.sch.id, dan SMA Plus Muthahhari www.smaplusmuthahhari.sch.id).




32 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page