top of page
  • Writer's pictureAkhi

HE IS A TRUE HERO




Mengenang Kang Jalal telah saya tulis seminggu lalu dua hari berturut-turut. Dalam acara ini mungkin ada yang terulang atau baru sama sekali. Kang Jalal bagai sebuah buku tebal yang berisi berbagai aspek kehidupan yang tidak akan pernah habis diperbincangkan. Beliau bak sumur yang airnya jernih dan mengalir terus, walaupun ditimba terus menerus tak akan pernah kering. Saya banyak mengetahui beliau sebab termasuk sebagai sahabat yang banyak berinteraksi, sehingga di mana pun saya bertugas sebagai ilmuwan saya selalu mengundangnya. Misalnya, sebagai pengurus DPP IMMM, saya jadwalkan secara rutin untuk memberi kajian di IMMIM. Demikian pula ketika saya diberi amanah sebagai Direktur PPS UIN Aladdin bahkan ketika menjadi Pjs. Ketua STAIN Sultan Qaimuddin Kendari. Saya undang beliau ke sana.


Akhirnya, mungkin karena persahabatan beliau memutuskan mendaftar sebagai mahasiswa by research di PPS UIN Alauddin Makassar. Padahal dalam waktu yang sama, PPS UIN Sunan Kalijaga juga menawarkan hal yang sama. Beliau nampaknya lebih memilih PPs Alauddin. Saya ketemu Wamen Agama RI, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. beliau sangat mendukungnya dan siap memberi rekomendasi demi mengangkat reputasi Alauddin sebagai PPs yang berkualitas.


Dapat Protes

Khusus Kang Jalal, begitu tersebar berita bahwa beliau diterima sebagai mahasiswa baru di Alauddin membuat sekelompok orang yang menamakan diri Laskar Pemburu Aliran Sesat (LPAS), seperti, kebakaran janggut, mereka sibuk melakukan penolakan. Siapa yang sesat itu? Mereka sendiri yang menentukan, bukan MUI, sebagai refresentasi umat Islam Indonesia. Alasan mereka bahwa Kang Jalal itu masuk aliran sesat. Islam yang benar adalah Islam yang sama dengan pemahaman mereka. Karena itu, yang berbeda dengannya adalah salah dan harus diberangus. Alasan lain penolakan mereka, karena ijazahnya belum disetarakan. Sebagai Direktur PPs saya merasa paling bertanggung jawab. Sampai membuat kami sibuk melayani kelompok ini. Mereka melaporkannya ke mana-mana: ke kepolisian, Sekretaris Gubernur, DPRD, Mendikbud sampai Kemenag RI.


Saya tidak pernah ragu karena jika saya mundur, justru akan berbahaya pada masa depan pendidikan di Indonesia. Padahal berdasarkan peraturan, tidak boleh ada diskriminatif, suku, etnis, dan agama dalam penerimaan mahasiswa, sebuah konsekuensi setelah PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) termasuk UIN Alauddin, memasuki jalur Nasional dalam penerimaan Mahasiswa. Melalui jalur itu, beberapa mahasiswa UIN yang terjaring yang beragama Kristen. Mereka diterima melalui jalur Nasional dengan mengambil prodi umum. Tentu saja harus diterima dengan syarat, harus mengikuti peraturan intern yang ada di UIN sendiri, seperti kemampuan baca-tulis Al-Qur'an, ternyata mereka menyatakan siap mengikutinya. Di UIN Malang ada yang masuk Islam. Masuk Islam adalah persoalan pribadi masing-masing, asal kemauan sendiri dan tidak dipaksakan.


Kelompok ini tetap saja berusaha menggagalkan dengan segala cara. Saya bertemu Kang Jalal dan membicarakan penolakan itu, ternyata penolakan itu hanya dilakukan sekelompok kecil orang yang merasa paling benar. Sedang silent majority berpandangan sebaliknya. Menurut mereka, penolakan berarti menentang peraturan yang berlaku. Kang Jalal hanya berkomentar singkat dengan senyum tanpa ada rasa kesal, Beliau hanya mengutip satu ayat Al-Qur'an, "Dengarkan saja semua pendapat, baik pro atau pun kontra dan pilihlah pendapat mana yang terbaik," sambil membacakan QS al-Zumar/75: 17-18,


فبشر عباد. الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ


"Sebab itu sampaikanlah kabar gembira itu kepada hamba-hamba-Ku, (yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat"


Di antara keunggulan Kang Jalal adalah kemampuannya mengintegrasikan ilmu pengetahuan umum dan agama juga antara filsafat Barat dan Timur. Filsafat Barat diperoleh karena beliau pernah tinggal di Barat, malah master-nya diraih di lowa University US. Pengetahuan filsafat Timur diperoleh secara otodidak yang ditunjang kemampuannya membaca kitab kuning. Pengetahuan tasawufnya diperoleh dari literatur Timur Tengah. Dalam sambutan saya dalam penerimaan beliau di PPs Alauddin saya menyatakan bahwa Kang Jalal masuk PPs Alauddin sebenarnya sudah Maha Guru. Jadi bukan karena ingin mengejar ijazah, beliau hanya ingin meraih doktor di UIN sebagai justifikasi pengetahuan agamanya yang mumpuni. Karena kepiawaiannya dalam ilmu pengetahuan, maka beliau sambil berstatus mahasiswa by research, sekaligus Maha Guru yang secara periodik diundang untuk memberikan stadium general.


Kelihatannya kelompok LPAS tidak mau tahu aturan di kementerian agama, bahkan melaporkan langsung ke Direktur PTKIN di Kementerian Agama RI. Berdasarkan laporan itu, Direktur PTKIN menyurat pada Rektor UIN Alauddin minta klarifikasi penerimaan Kang Jalal sebagai mahasiswa. Jawaban kami, waktu itu saya sudah di PR I, mengklarifikasi sebagai berikut. Membaca surat Direktur tertanggal 10 Maret 2014, maka dengan hormat kami klarifikasi bahwa penerimaan Jalaluddin Rachmat, M. Sc. sebagai mahasiswa by research S3 PPS UIN Alauddin Makassar tahun 2010, karena yang bersangkutan telah memenuhi semua persyaratan, yaitu:


  1. Telah mendapatkan rekomendasi dari dua Guru Besar, satu di antaranya Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., Wamen Agama RI saat itu.

  2. Dosen senior yang sudah memiliki reputasi nasional dalam dunia keilmuan yang ditandai dengan banyaknya karya tulisnya.

  3. Menguasai salah satu bahasa asing (Arab dan English) atau kedua-duanya

  4. Memiliki ijazah magister atau sarjana sebelum berlakunya sistem sks yang dalam ijazah sarjananya tertulis... "diberikan hak menempuh promosi."

  5. Pada waktu mendaftar Jalaluddin Rachmat, M.Sc. menyertakan ijazah magister asli yang diperoleh tahun 1982 dari IOWA University US dengan program Fulbright, tetapi saat ini yang bersangkutan mengalami kesulitan melakukan penyetaraan karena dipersyaratka; 1) Harus menyertakan passport dan student visa selama belajar di luar negeri, 2) Surat perjanjian dari sponsor yang membantu, 3) Bea siswa, 4) Surat Keterangan dari tempat di mana ia tinggal selama belajar di luar negeri tersebut. Sementara hal itu sudah berlalu 34 tahun silam, dan 5) Jika ingin mengetahui secara pasti, dapat ditanyakan langsung pada perwakilan fulbright di Jakarta atau alumni Fulbright yang tersebar seluruh Indonesia.

  6. Kami juga melaporkan pada Direktur PTKIN bahwa progress study Jalaluddin Rachmat, M.Sc. sudah sampai ke tahap ujian tertutup yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Setelah itu ia akan memasuki tahap terakhir, yaitu promosi doktor. Klarifikasi tersebut di atas, justru mendapat apresiasi dari Direktur PTKIN, dengan menyatakan apa yang dilakukan oleh UIN Alauddin justru itulah yang lebih sesuai dengan aturan. Pernyataan itu telah memberi spirit yang meyakinkan menerima Kang Jalal.


-ACADEMIC FREEDOM: Tantangan Kang Jalal dalam Studi S3- nya

(Menelusuri Academic Freedom dalam Sejarah Islam)


Kebebasan akademik sebagai dikemukakan adalah "Suatu situasi yang memungkinkan untuk melakukan sesuatu tanpa hambatan." Sedang menurut Sidney Hook bahwa kebebasan akademik mengandung hak untuk berbeda dan menyimpang sebagai mana hak untuk menyatakan kembali dan mempertahankan suatu pandangan tradisional. Kebebasan akademik mengandung makna pengajaran dan penelitian yang dilakukan seorang akademisi di universitas yang tidak dapat mendapat tekanan kekuatan luar yang dapat menghambat pengembangan ilmu pengetahuan.


Meminjam pendapat Sidney Hook di atas kebebasan akademik mentolerir adanya perbedaan pendapat. Rasulullah saw. dalam perjalanan hidupnya mentolerir perbedaan pendapat di kalangan para sahabat. Dapat dikemukakan beberapa contoh baik dalam memahami Al- Qur'an atau pun dalam hadis Nabi.


Ketika Ibn Kasir menafsirkan QS al-Anfal (8): 67-68 tentang tawanan perang, Rasulullah saw. meminta pendapat Abu Bakar dan Umar ibn Khattab. Abu Bakar berpendapat:


"Wahai Rasulullah saw. mereka adalah kaum dan keluargamu. Biarkanlah mereka hidup dan berilah kesempatan untuk bertaubat, mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka."


Umar ibn Khattab berpendapat sebaliknya:


"Wahai Rasulullah saw., mereka telah mendustakan dan mengusirmu, maka seretlah ke depan dan pancunglah leher mereka."


Abdullah sebagai perawi berkata, Rasulullah saw. terdiam dan kemudian masuk ke dalam kemah. Tidak lama kemudian beliau keluar dari kemah dan berkata kepada Abu Bakar, "Sesungguhnya engkau seperti Isa a.s.," sambil membacakan QS al-Ma'idah/5: 118,



إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمِ


"Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana"


Selanjutnya, Nabi berpaling kepada Umar ibn Khattab dan berkata, "Sesungguhnya kamu wahai Umar seperti Musa a.s.," sambil membacakan QS Yunus (10): 26,


وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا اطْمِين عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ


"Musa berkata, Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih"


Perbedaan Dalam Dunia Filsafat


Dalam bidang filsafat Abu Hamid al-Gazali (w. 1111) seorang sarjana muslim yang bersifat kritis kepada para filosof. Di dalam karyanya Tahafut al-Falasifah, ia menilai pendapat para filosof sebagai dosa. Akibat kritikannya itu memberi dampak pada terhambatnya perkembangan filsafat dalam Islam di dunia timur. Ibn Rusyd (w. 1178) telah berupaya membangkitkan kembali filsafat dengan meng- counter pendapat al-Gazali melalui karyanya Tahafut al-Tahafut. Tetapi, pemikiran Ibn Rusyd terbatas pengaruhnya di dunia Barat, sedang ke dunia timur pemikiran al-Gazali sangat berpengaruh, sehingga sampai saat ini beberapa masyarakat muslim masih menganggap bahwa filsafat sebagai ilmu patut diwaspadai.


Berbeda dengan pandangan kelompok tekstualis dalam Islam, para pembaharu Islam, seperti Fazlur Rahman di Pakistan, Abd. Karim Sorush di Iran, Mahmud Taha di Sudan, Abu Zayd di Mesir, Harun Nasution dan Nurcholish Madjid di Indonesia berpendapat bahwa al-Qur'an dan hadis adalah pedoman hidup kaum muslim yang dapat ditafsirkan sesuai dengan perkembangan masyarakat kapan dan di mana pun. Para mufasir modern berpandangan, al-Qur'an adalah kitab suci yang abadi sedang tafsir bersifat fana yang harus dilakukan dalam setiap masa.


القرآن شيء وتفسيره شيء آخر


Penafsiran terhadap al-Qur'an itulah yang selalu membuat al-Qur'an dapat diterima umat manusia di mana dan kapan pun. Penafsiran memungkinkan berbeda dengan pandangan sebelumnya, bahkan bertentangan dengan pandangan ulama sebelumnya. Jadi, inovasi akan muncul apabila kemandirian akademik diberi ruang yang seluas- Sebab kebebasan akademik luasnya. mempertahankan pendapat sebelumnya atas dasar kajian dan penelitian yang bersifat akademik, juga untuk melahirkan pandangan-pandangan baru yang membantah kesimpulan sebelumnya. Hal inilah yang dipraktekkan oleh para sarjana muslim melalui metode ijtihad seperti dianjurkan Nabi yang dapat disimak pada hadis Muaz.


Di dalam Islam tidak dikenal lembaga kepausan la rahbaniyah fi al-Islam. Di dalam Islam tidak boleh ada orang yang merasa memonopoli kebenaran dan menganggap bahwa dialah pemilik otoritas keilmuan.


Al-Qur'an pada intinya mempromosikan pandangan dunia yang pluralis dan inklusif, yaitu pandangan yang menganjurkan toleransi terhadap berbagai pandangan dan perbedaan pendapat,


Pandangan Para Ulama

Pendapat Umar ibn Aziz:


مَا يَسُرُّنِي أَنَّ أَصْحَابَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم لَمْ يَخْتَلِفُوْا لأَنَّهُمْ لَوْلَمْ يَخْتَلِفُوْا لَمْ يَكُنْ لَنَا رُخْصَةٌ

Pendapat Abu Hanifah:


قولنا هذا رأي وهو أحسن ما قَدَّرْنا عليه فمن جَائَنَا بِأحسنٍ مِنْ قولنا


Kebebasan akademik kurang mendapat respons di sebagian masyarakat muslim antara lain pengaruh paham tekstualitas dalam memahami al-Qur'an dan hadis Nabi. Paham ini beranggapan bahwa pemahaman agama yang paling benar adalah paham yang telah diperkenalkan oleh ulama salaf secara tekstual. Merekalah yang memiliki otoritas dalam memahami agama yang benar. Lihat Nurcholish Majid tentang Ibn Taimiyah ketika turun dari mimbar...


Seorang ulama yang memiliki pengetahuan agama yang mendalam tetapi tidak berpaham salaf, maka ulama tersebut tidak memiliki otoritas keagamaan. Pandangan ini diperkuat oleh hadis Nabi adalah umat pada masa Nabi. Setelah itu terjadi degradasi tingkat kebaikan sedikit demi sedikit, sehingga konsekwensinya adalah bahwa setiap generasi berikutnya harus berusaha untuk mengikuti dan mencontoh generasi pada masa Nabi, sahabat, dan Tabiin.



حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَجِيءُ قَوْمٌ تَسْبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمْ يَمِينَهُ وَيَمِينُهُ شَهَادَتَهُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ وَكَانَ أَصْحَابُنَا يَنْهَوْنَا وَنَحْنُ غِلْمَانٌ أَنْ نَحْلِفَ بِالشَّهَادَةِ وَالْعَهْدِ * رواه البخارى


Penafsiran tentang bidah dimaknai secara sempit sebagai salah satu ancaman penghambat inovasi baru di kalangan kaum muslim. Pemaknaan itu diperkuat oleh hadis Nabi,


أَخْبَرَنَا عُتْبَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَنْبَأَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي خُطْبَتِهِ يَحْمَدُ اللَّهَ وَيُثْنِي عَلَيْهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ يَقُولُ مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَأَحْسَنَ الْهَدْي هَدْيُ مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ * المصدر: سنن النسائي؛ الكتاب: صلاة العيدين



Celakanya, jika makna bidah tidak dibatasi hanya pada masalah ibadah dan akidah, bahkan juga termasuk pada misalnya keharaman masalah-masalah kebudayaan, memperingati maulid, Nuzul al-Qur'an, dan inovasi lainnya, sebab tidak pernah dicontohkan oleh Nabi. Pendapat semacam ini dikemukakan oleh ulama Saudi al-Syekh Abd al- Aziz b. Abdullah b. Baz yang mempengaruhi sebagian umat Islam, terutama di Arab Saudi. Dalam bukunya Fatawa Muhimmat li Umum al-Ummah, Baz menulis:


لا يجوز الاحتفال بمولد الرسول صلم لأن ذالك من البدع المحدثة في الدين لأن الرسول صلم لم يفعله ولا خلفاؤُه الراشدون ولا غيرهم من الصحابة رضوان الله عليهم ولا التابعون لهم بالإحسن في القرون المفضّلة وهم أعلم الناس بالسنة وأكمل حبا لرسول الله صلم ومتابعة لشرعه ممن بعده



Al-Syekh Abd al-Aziz b. Abdullah b. Baz, Fatawa Muhimmat li Umum al-Ummah (Riyad: Dar al-Watn, 1411 H), h. 35.


Beberapa hadis di atas, oleh kelompok tekstualitas dijadikan dasar bahwa al-Qur'an, Nabi, dan asar para sahabat dan tabiin sudah sempurna dan final. Karena itu harus diterima tanpa reserve dan wajib dibumikan dalam kehidupan modern termasuk dalam masalah sosial kemasyarakatan.


Mereka menentang setiap perubahan, penambahan, dan inovasi.


Perbedaan Pendapat tak Terhindarkan


Yusuf al-Qardawi: Lam Yakun Wuquuhu

  1. Dalam masalah fikih melahirkan paling tidak lima mazhab, Ja'fari, Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali.

  2. Dalam teologi memunculkan beberapa aliran, Khawarij, Murjiah, Qadariah, Jabariah, Mu'tazilah, dan Ahlussunnah wal Jamaah.

  3. Dalam Filsafat dan Tasawuf melahirkan al-Kindi, al- Razi, al-Farabi, Ibn Sina, al-Gazali, dan Ibn Rusyd.


Posisi Kang Jalal

Sebagai saya tulis dua hari berturut-turut minggu lalu bahwa setelah tersebar luas Kang Jalal diterima sebagai mahasiswa by research di PPS UIN Alauddin LPAS seperti kebakaran janggut. Mereka melaporkannya ke mana-mana: ke kepolisian, Sekretaris Gubernur, DPRD, Mendikbud sampai Kemenag RI. Alasan mereka bahwa Kang Jalal itu masuk aliran sesat. Islam yang benar adalah Islam yang sama dengan pemahaman mereka. Karena itu, yang berbeda dengannya adalah salah dan harus diberangus. Alasan lain penolakan mereka, karena ijazahnya belum disetarakan.


Sebagai Direktur PPs saya merasa paling bertanggung jawab. Sampai membuat kami sibuk melayani kelompok ini.


Bagi saya Kang Jalal layak mendapatkan gelar dari kementerian pendidikan dan agama bahwa beliau seorang pahlawan Academic Freedom.


"He is a true hero," sebab pahlawan sejati adalah orang yang mampu menghadapi serangan kelompok yang tidak mau berbeda, dengan akhlak karimah.


Beliau telah mempraktikan buku yang ditulisnya sendiri, Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih. Dengan sikap tersebutlah, telah mengantarkan promosi beliau yang dihadiri banyak tokoh pada 15 Januari 2015 berlangsung dalam suasana tentram, aman, dan damai. Tidak ada sedikit pun riak gelombang, seperti dikhawatirkan banyak orang, sebab sebelumnya memang terjadi hiruk pikuk. Beliaulah Umar bin Abdul Aziz, beliau adalah Galileo, yang ketika dipaksa oleh Inquisition untuk menyebut bumi berhenti, tetap saja bergumam: Eppur si muove, toh, ia bergerak juga. Buat saya, ia Hujur bin 'Adi, yang ketika dipaksa untuk melaknat Ali, ia mempersembahkan nyawanya untuk kebenaran.


Akhirnya, selamat jalan Kang Jalal, engkau adalah pahlawan kebebasan akademik sejati, you are a true hero, engkau telah pergi selamanya dari kegaduhan dunia, menuju kepangkuan Tuhanmu Yang Maha Rahim dengan penuh damai dan mutmainnah. Kami yang masih hidup di dunia ini, hanya bisa berdoa, semoga dalam waktu tidak terlalu lama, lahir lagi Maha Guru Baru, seperti yang engkau cerminkan. Amin, ya Rabbal alamin!


Mari hantarkan doa terbaik kita untuk Maha Guru tercinta Allahyarham KH Jalaluddin Rakhmat bin Rakhmat Syuja'i & Ibunda Hajjah Euis Kartini binti Iri Suhanda. Al Fatihah tasbiquhas shalawat


****

Prof. Dr. Ahmad M. Sewang, M.A. Ketua Umum DPP IMMIM, Guru Besar UIN Alauddin Makassar, dan Pembimbing I Disertasi Doktoral Allahyarham Dr Jalaluddin Rakhmat pada Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

99 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page