top of page
  • Writer's pictureAkhi

JASA-JASA ORANG MISKIN



Dalam sebuah seminar tentang kemiskinan ditinjau dari perspektif Islam, saya dikejutkan oleh tanggapan beberapa profesor islam. Salah seorang di antara mereka berkata, “Kemiskinan tidak dapat kita atasi, karena Allah yang mengatur rezeki” Dia kemudian mengutip ayat-ayat Al-Ouran. Profesor lain, yang juga seorang muballighah dan psikolog, menukas, “Kita harus mendidik orang miskin untuk mengembangkan mekanisme pertahanan ego, agar dia memiliki pertahanan mental dalam kemiskinan” Profesor lain menegaskan bahwa kemiskinan adalah soal masa kejayaan yang dipergilirkan oleh Allah di antara manusia. Walhasil, menurut para mahaguru itu, tidak ada gunanya merumuskan upaya-upaya untuk mengatasi kemiskinan. Kemiskinan sudah ada dan akan tetap ada sepanjang sejarah. Alih-alih dibasmi, kemiskinan harus dilestarikan.


Waktu itu saya terkejut, juga jengkel. Para profesor itu mengutip nash-nash agama untuk melestarikan kemiskinan. Segera saya sadar bahwa pemahaman agama juga merupakan masalah ideologi. Mereka mewakili elite yang diuntungkan oleh keberadaan orang-orang miskin. Dengan menggunakan analisis fungsional dari Robert K. Merton, kita dapat menunjukkan bahwa kemiskinan bersifat fungsional. Kemiskinan perlu dipertahankan demi kelestarian sistem yang ada. Herbert J. Gans menyebutkan ada tiga belas fungsi orang miskin. Saya akan menyebutkan enam buah saja.


Fungsi Kemiskinan

Fungsi pertama, kemiskinan adalah menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan yang kotor, tidak terhormat, berat, berbahaya, tetapi dibayar murah. Orang miskin diperlukan untuk membersihkan got yang mampet, membuang sampah, menaiki gedung tinggi, bekerja di pertambangan yang tanahnya mudah runtuh, jaga malam, atau memelihara binatang milik orang kaya. (Jadi, mereka sering menjadi pelayan tuan dan binatang peliharaannya sekaligus.) Bayangkan, apa yang terjadi bila orang miskin tidak ada. Sampah bertumpuk, rumah dan pekarangan kotor, bangunan terbengkalai, binatang peliharaan mengamuk, mayat-mayat tidak terkuburkan, dan tuan besar tidak dapat tidur dengan tenang. Banyak sekali kegiatan ekonomi yang melibatkan pekerjaan kotor dan berbahaya—di restoran, pusat perdagangan, industri, pertanian—yang memerlukan kehadiran orang miskin.


Fungsi kedua, kemiskinan adalah menambah atau memperpanjang nilai-guna barang atau jasa. Baju bekas yang sudah tidak terpakai dapat dijual (atau dengan bangga dikatakan "diinfakkan”) kepada orang-orang miskin. Begitu pula barang-barang apkiran: potongan kue biskuit, buah-buahan yang hampir membusuk, sayuran yang tidak laku, makanan dan minuman yang tidak laik dikonsumsi oleh manusia, tempat tinggal yang ditelantarkan orang (seperti kolong jembatan, pinggiran rel kereta api, rumah yang ambruk, dan kuburan). Semuanya menjadi manfaat (atau dimanfaatkan) untuk orang-orang miskin, Mereka juga menjadi pemasok penghasilan bagi kaum profesional—seperti dokter, polisi, guru—yang sudah tua, atau kurang mampu, atau pensiunan, yang tidak dapat Jagi menarik orang berduit,


Fungsi ketiga, kemiskinan adalah menyubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena dibayar murah, mengurangi bisya produksi, dan akibatnya melipat-gandakan keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga beras untuk menyubsidi orang orang kota Pernah dilaporkan bahwa tunggakan Pemda X di negara Antah Berantah kepada Bank Dunia sudah sangat bertumpuk. Seorang pakar ekonomi menyarankan agar Pemda mengeluarkan peraturan baru untuk memungut retribusi dari pasar dan sektor Intormal Kedua duanya didominasi oleh orang-orang miskin. Birokrat-birokrat kecil yang gajinya kecil menutupi kekurangannya dengan memeras orangorang miskin. Pernah dilaporkan bahwa sumbangan sektor informal untuk perekonomian Indonesia sangat menentukan. Sektor ini telah menyelamatkan pemerintah Indonesia dari ledakan pengangguran.”


Fungsi keempat, kemiskinan adalah menyediakan lapangan kerja. Bagaimana orang miskin memberikan lapangan kerja? Karena ada orang miskin, lahirlah pekerjaan tukang kredit (barang atau uang), perjudian (yang dapat diorganisasikan secara resmi dan menghasilkan miliaran rupiah), aktivis-aktivis LSM (yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional lewat para aktivis yang belum mendapat pekerjaan kantor), dan—tentu saja—berbagai kegiatan yang dikelola oleh departemen sosial. Belakangan kita tahu bahwa tidak ada komoditas yang paling laku dijual oleh negara Dunia Ketiga dipasaran « internasional selain kemiskinan.


Fungsi kelima, kemiskinan adalah memperteguh status sosial orang-orang kaya. Perhatikan jasa orang miskin pada perilaku orang-orang kaya baru. Sopir yang menemaninya memberikan label " bos kepadanya. Nyonya dapat menunjukkan kekuasaannya dengan memerintah inem-inem mengurus rumah tangganya. Ia sendiri sekarang mempunyai waktu untuk menghadiri kegiatan wanita modern: arisan, kursus kecantikan, atau kegiatan-kegiatan “sosial” lainnya.


Terakhir, fungsi keenam, orang miskin juga bermanfaat untuk dijadikan tumbal pembangunan. Untuk mempertahankan martabat bangsa di hadapan bangsa-bangsa asing, pekerjaan yang tidak manusiawi harus dihapuskan. Untuk itu, ribuan tukang becak disiapkan menjadi tumbal. Bila Anda mempunyai rumah di pusat kota, lalu pemerintah ingin menggunakan tanah Anda, maka Anda akan memperoleh penggantian yang layak. Tetapi, ribuan becak direbut dari pemiliknya, dilemparkan ke laut, dan tidak ada ganti rugi sama sekali. Supaya tdak mengganggu keindahan dan ketertiban kota, pedagang kaki lima—belakangan disebut pedagang asongan bila ngganggu lalu lintas perlu ditertibkan. Mereka juga dapat ditangkap, dagangannya diambil, dan kerugiannya tidak diganti.


Konon monumen-monumen besar dalam sejarah dibangun dengan darah dan air mata orang miskin. Piramida-piramida Mesir dibangun oleh ribuan budak yang mati karena kelaparan, sakit, kehabisan tenaga, atau kecelakaan dibenamkan dalam satu kuburan di samping piramida. Diharapkan di alam gaib, para Fir'aun masih dapat memanfaatkan mereka. Rakyat kecil yang mati kedinginan ketika membangun Tembok Besar Cina dicampurkan dengan adukan dan dimasukkan menjadi bagian bangunan tembok.


Pandangan Islam

Jang Odeng, yang mengamati tulisan saya ini memberikan komentar: “Sinisme Anda keterlaluan. Peda hari Jumat tugas Anda adalah membimbing kaum Muslim untuk memahami agamanya dengan baik. Bukan menyindir atau mencemoohkan siapa pun.”


Saya sama sekali tidak menyindir. Justru analisis fungsional ini dimaksudkan untuk menghayati sabda Rasulullah Saw., "Kalian diberi rezeki dan ditolong oleh orang orang kecil di antara kalian” Nabi Muhammad mengingatkan kita. Kapan saja kita menikmuti fasilitas, keleluasaan, kesenangan, kenikmatan, ingatlah orang-orang miskin. Bila Anda memberikan sebagian kesenangan itu kepada mereka, janganlah Anda menganggapnya sebagai anugerah Anda untuk mereka. Anggaplah itu utang Anda kepada mereka. Pada saat yang sama, bila Anda tak hirau terhadap derita mereka, apalagi merebut peluang mereka untuk hidup layak, berarti Anda telah berbuat zalim.


“Segala sesuatu ada kuncinya, dan kunci surga ialah mencintai orang-oreng miskin” kata Nabi Muhammad Saw Dalam riwayat yang lain, “Kelak di hari akharat. ketika penduduk meraka ditanya penghuni surga mengapa mereka masuk neraka, mereka menjawab, “Dahulu kamu telah melakakan shalat, dan tidak memberi makan orang miskin” (QS. 74:42-44). JR

***

KH. Jalaluddin Rakhmat, Pendiri Yayasan Muthahhari (Untuk Pencerahan Pemikiran Islam) dan Sekolah Para Juara (SD Cerdas Muthahhari www.scmbandung.sch.id, SMP Plus Muthahhari www.smpplusmuthahhari.sch.id, SMP Bahtera www.smpbahtera.sch.id, dan SMA Plus Muthahhari www.smaplusmuthahhari.sch.id).

62 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page