Akhi
Kepribadian Manusia
Kini saya akan membahas sifat sab'iyyah (binatang buas), bahimiyyah (binatang rakus yang bersumber dari syahwat), syaithaniyyah (setan), dan rabbaniyyah (Tuhan) yang menjadi atribut-atribut hati. Hati manusia menggabungkan empat sifat tersebut sekaligus. Kita adalah makhluk yang memiliki empat kepribadian atau multiple personality.
Dalam psikologi modern, hanya orang gila sajalah yang mempunyai kepribadian banyak. Jadi, kita ini memang gila karena, menurut para sufi, kita berkepribadian banyak.
Menurut Al-Ghazali, empat sifat yang digabungkan sekaligus itu menjadi ciri hati. Al-Ghazali menggambarkan bahwa seolah-olah dalam diri kita ini ada anjing (sab' atau binatang buas), babi (bahimah atau binatang rakus pemelihara syahwat), setan, dan Al-Hakim (yang Mahabijak).
Empat Kepribadian Manusia
1. Ghadhab (marah)
Marah (ghadhab) adalah sumber energi. Orang yang tidak memiliki jiwa sab'iyyah tidak akan bisa marah. Meskipun disiksa, ia akan pasrah saja. Orang seperti itu biasanya penakut dan pengecut. Kadang-kadang kita memang membutuhkan jiwa sab'iyyah ini. Sebab, itulah yang mendorong kita untuk bertindak dan bersaing. Bila tidak ada dorongan ini, kita tidak akan maju.
2. Syahwat (potensi bahimiyyah)
Syahwat adalah keinginan yang macam-macam. Misalnya, keinginan untuk memiliki rumah yang mewah, baju yang indah, makanan enak, dan tidur nyenyak. Kita juga perlu memiliki syahwat. Bila tidak, kita tidak akan mempunyai kemauan (statis). Yang mendorong manusia hidup adalah juga jiwa babi yang ada dalam dirinya.
3-4. Syaithaniyyah dan Rabbaniyyah
Keduanya merupakan kekuatan di dalam hati yang mengeksploitasi dan mengendalikan dua kekuatan sebelumnya. Sebenarnya dalam diri kita ini terjadi pertarungan antara dua penguasa. Jika setan menguasai potensi sab'iyyah dan bahimiyyah seseorang, maka orang itu akan menjadi sangat merusak dan rakus. Ia akan makan apa saja; tidak hanya makan nasi, tetapi juga "makan" tanah orang. Namun, jika kedua potensi itu dikendalikan oleh akal (rabbaniyyah), keduanya hanya akan bergerak ke arah yang bermanfaat bagi dirinya dan seluruh manusia. Ia akan bersemangat dan akan mengumpulkan kekayaan untuk dibagikan kepada orang di sekitarnya.
Menurut Al-Ghazali, kita sering mengejek orang yang menyembah berhala. Padahal, siapa tahu sebenarnya kita sedang menyembah anjing atau babi. Bila anjing yang kita sembah, kita. akan menjadi pendengki dan pendendam. Jika babi yang kita sembah, kita menjadi orang yang pintar menipu, berkhianat, dan pintar mencari alasan untuk menutup-nutupi kesalahan, mencari pembenaran bagi dosa kita.
Menurut orang-orang saleh, apa atau siapa yang kita sembah, itulah yang membentuk ruh kita. Ruh kita juga memiliki bentuk seperti tubuh kita. Bentuk tubuh kita bisa macam-macam. Bisa jelek atau cantik. Meskipun demikian, bentuk tubuh kita tetap saja bentuk tubuh manusia. Namun, dalam dunia ruh, ruh itu tidak selalu manusia. Bila kita menyembah anjing, ruh kita adalah anjing. Jika kita menyembah hawa nafsu (mengejar kepuasan sensual dan seksual), bentuk ruh kita adalah babi. Kalau kita suka memperdayakan atau menipu orang, bentuk ruh kita seperti setan. Tetapi, bila kita menjadi orang bijaksana yang bisa mengendalikan hawa nafsu kita dalam bimbingan syariat, maka kita akan menjadi insan kamil (manusia sempurna).
Dengan demikian, ruh kita bisa menjadi ruh malaikat atau ruh iblis. Iblis juga semula adalah malaikat. Namun, begitu ia melanggar perintah Tuhan, karena takabur dan dengkinya, ia jatuh dari derajat malaikat menjadi setan. Menurut Imam Ali, iblis itu pernah menyembah Tuhan ribuan tahun lamanya. Begitu dekatnya ia dengan Tuhan, sampai Tuhan mengajaknya berkumpul saat Dia menciptakan manusia.
Al-Quran menggambarkan betapa hebat ruh itu. Perubahan ruh sangat luar biasa; bisa serendah-rendahnya (asfala safilin) dan bisa juga menjadi seperti Tuhan, ketika ia menyerap seluruh asma- Nya.
***
KH. Jalaluddin Rakhmat, Pendiri Yayasan Muthahhari (Untuk Pencerahan Pemikiran Islam) dan Sekolah Para Juara (SD Cerdas Muthahhari www.scmbandung.sch.id, SMP Plus Muthahhari www.smpplusmuthahhari.sch.id, SMP Bahtera www.smpbahtera.sch.id, dan SMA Plus Muthahhari www.smaplusmuthahhari.sch.id).