top of page
  • Writer's pictureAkhi

Membersihkan Hati Dari Hasad


Rasulullah Saw. bersabda, "Hasad memakan habis kebaikan seperti api memakan habis kayu bakar." Hadis ini menunjukkan salah satu bahaya besar dari hasad atau kedengkian, yaitu bahwa ia menjadi virus yang menghancurkan seluruh file amal saleh yang dilakukan. Dalam hadis lain, Rasulullah Saw. bersabda, "Janganlah kamu saling mendengki, janganlah kamu saling memutuskan persaudaraan, janganlah kamu saling membenci, janganlah kamu saling berpaling. Hendaklah kamu semua menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara."


Hadis lainnya meriwayatkan Rasulullah Saw. yang sedang duduk bersama para sahabatnya. Saat itu Rasulullah Saw. berkata, "Akan datang di hadapan kalian seorang penghuni surga." Lalu muncullah seorang lelaki dari kaum Anshar. la baru saja berwudhu sehingga air menetes dari janggutnya. la mengepit sandalnya pada tangan sebelah kiri. Keesokan harinya, Rasulullah Saw. kembali berkata di hadapan para sahabat, "Akan datang di hadapan kalian seorang penghuni surga." Tak lama kemudian, muncul lagi lelaki Anshar itu. Kejadian ini berulang pada hari ketiga, dan orang Anshar yang sama itu kembali muncul.


Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash sangat ingin tahu amal apa yang dilakukan lelaki Anshar itu sampai tiga kali disebut Nabi Saw. sebagai penghuni surga. Ibnu 'Amr lalu mendekati orang itu. la berpura-pura telah bertengkar dengan ayahnya sehingga ia meminta izin untuk tinggal beberapa hari di rumah si lelaki Anshar. Singkat cerita, selama Ibnu 'Amr berada di tempatnya, ia berusaha untuk mengintip keseharian lelaki itu. la penasaran akan amal saleh yang dilakukan si pemilik rumah. Ternyata Ibnu 'Amr tidak menemukan sesuatu yang luar biasa. Waktu malam tidak diisi oleh lelaki Anshar dengan shalat tahajud ribuan rakaat. Bahkan lelaki Anshar itu baru bangun menjelang subuh sehingga ia sedikit sekali shalat malam.


Setelah tiga hari berturut-turut, Ibnu 'Amr tidak menemukan amalan yang istimewa. Ia pun berterus terang kepada pemilik rumah bahwa sebenarnya ia tidak bertengkar dengan orangtuanya. Ia hanya ingin tahu amal saleh apa yang dilakukan oleh orang itu sehingga Rasulullah Saw. menjulukinya sebagai penghuni surga.


Abdullah bin 'Amr bertanya, "Saya tidak melihat amal kamu yang banyak. Lalu, apa yang menyebabkanmu sampai pada kedudukan yang tinggi itu?" Lelaki Anshar menjawab, "Amalku memang hanya seperti yang kau lihat."


Ketika Ibnu 'Amr mulai meninggalkan rumah itu, lelaki Anshar memanggilnya dan berkata, "Aku memang tidak melaksanakan amal kecuali apa yang telah kau lihat. Hanya saja, aku tidak menyimpan dalam hatiku upaya untuk menipu sesama kaum Muslim. Aku tidak menyimpan dalam hatiku kedengkian terhadap seorang pun akan anugerah yang Allah berikan kepadanya." Abdullah bin 'Amr berkata, "Itulah yang telah menyampaikanmu pada derajat yang tinggi. Tapi itu pula yang aku tidak sanggup melakukannya."


Lelaki Anshar itu mencapai surga bukan karena amal yang banyak, melainkan karena hati yang bersih; hati yang tak pernah menanam kedengkian kepada orang lain. Orang yang beramal banyak, tetapi sering mendengki, amalnya akan hilang. Amal itu termakan oleh sifat hasad seperti kayu yang terbakar api.


Dalam riwayat lain, Rasulullah Saw. bersabda, "Penyakit yang menular telah menimpa pada umat sebelum kamu dan menghancurkan mereka, yaitu kedengkian dan kebencian. Sungguh, kedua-duanya itu membinasakan. Tidak menghabiskan rambut, tetapi menghabiskan agama. Demi Yang diri Muhammad ada di tangan-Nya, kamu tidak akan masuk surga sampai kamu beriman. Dan kamu belum dihitung beriman sebelum kamu saling mencintai. Inginkah kamu aku kabarkan suatu amal yang akan mengokohkan ke cintaan di antara kalian, yaitu sebarkanlah salam di tengah-tengah kalian. " Nabi Saw. menyebutkan sebab kehancuran umat terdahulu adalah karena hasad atau kedengkian.


Masih tentang hasad, Rasulullah Saw. bersabda, "Hampir-hampir kemiskinan itu menjadi kekufuran dan hampir-hampir kedengkian itu mengalahkan takdir." Yang dimaksud Nabi Saw., Allah Swt. telah menetapkan takdir bagi manusia dalam kehidupannya masing-masing. Tapi Allah juga bisa mengubah takdir yang telah Dia tetapkan. Allah bisa menghapus atau memperkuat takdir yang telah ia tetapkan; semua itu tercantum dalam Ummul Kitab.


Seseorang, misalnya, telah ditetapkan Allah di Lauhul Mahfudz bahwa ia akan memperoleh rezeki yang berlimpah pada tahun ini. Tetapi, kemudian orang itu menyimpan kedengkian kepada seorang Muslim lain. Allah hapuskan ketentuan itu dan Dia ganti dengan ketentuan yang lain, yaitu kecelakaan bagi orang yang dengki. Kedengkian termasuk dosa yang mempercepat kecelakaan.


Al-Ghazali bercerita tentang bahaya hasad. Alkisah, seorang raja memerintah di suatu negeri. Pada suatu hari, seseorang datang ke istananya dan menasihati raja, "Balaslah orang yang berbuat baik karena kebaikan yang ia lakukan kepada Baginda. Tetapi jangan hiraukan orang yang berbuat dengki kepada Baginda, karena kedengkian itu sudah cukup untuk mencelakakan dirinya." Maksud orang itu, hendaknya kita membalas kebaikan orang yang berbuat baik kepada kita, tetapi kita jangan membalas orang yang berbuat dengki, dengan kedengkian lagi. Cukup kita biarkan saja.


Hadir di istana itu, seorang yang pendengki. Sesaat setelah si pemberi nasihat pergi, ia menghadap raja dan berkata, "Tadi orang itu berbicara kepadaku bahwa mulut Baginda bau. Jika Baginda tak percaya, panggillah ia lagi esok hari. Jika ia menutup mulutnya, itu pertanda bahwa ia pikir mulut Baginda bau." Raja tersinggung dan berjanji akan memanggil sang pemberi nasihat keesokan harinya.


Sebelum orang itu dipanggil, terlebih dahulu si pendengki menghampirinya dan mengundang ia untuk makan bersama. Si pendengki memberi orang itu banyak bawang dan masakan berbau tajam sehingga mulut si pemberi nasihat itu menjadi bau. Esoknya, ia dipanggil raja dan kembali ia memberikan nasihat yang sama. Raja lalu berkata, "Kemarilah engkau. Kemarilah mendekati aku." Orang yang telah memakan banyak bawang itu lalu mendekati raja dan menutupi mulutnya sendiri karena khawatir bau bawang yang tak sedap akan tercium dari mulutnya.


Melihat orang itu menutupi mulutnya, raja pun berkesimpulan bahwa orang ini memang bermaksud untuk menghina dirinya. Ia menulis surat dan memberikannya kepada orang itu, "Bawalah surat ini kepada salah seorang mentriku," ucapnya pada orang itu. "Niscaya ia akan memberikan hadiah kepadamu."


Sebetulnya yang ditulis raja di dalam surat itu bukanlah hadiah. Raja sudah sangat tersinggung sehingga ia menulis; "Jika engkau berjumpa dengan pembawa surat ini, sembelihlah ia. Kuliti tubuhnya. Ke dalam kulit tubuhnya masukkan jerami dan bawa kepalanya kepadaku."


Pergilah si pemberi nasihat dari istana. Di pintu keluar, ia berjumpa dengan si pendengki. "Apa yang dilakukan raja kepadamu?" Pendengki itu ingin tahu. "Raja menjanjikanku hadiah dari salah seorang mentrinya," jawab si pemberi nasihat seraya menunjukkan suratnya. "Kalau begitu, biar aku yang membawanya," ucap si orang dengki.


Akhir cerita, orang yang mendengki itulah yang kemudian celaka dan mendapat hukuman mati. Pesan moral dari cerita ini ialah: Orang dengki itu akan dicelakakan oleh kedengkiannya sendiri. Janganlah cemas jika ada orang yang mendengki kita. Tuhan akan membantu kita dengan mencelakakan orang itu. la akan tersiksa akibat kedengkiannya sendiri.


Meskipun kita dianjurkan untuk membiarkan orang yang berbuat dengki, hal itu tidak berarti bahwa dengki tidak mendatangkan bahaya apa pun untuk kita. Kedengkian orang terhadap kita dapat mendatangkan fitnah, menyebar- kan aib, dan mencelakakan kita. Oleh karena itu, Tuhan menurunkan satu surah khusus dalam Al-Quran yang isinya memohonkan perlindungan dari bahaya orang dengki: Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki, ketika ia melancarkan kedengkiannya (QS Al-Falaq [113]: 5).



KH. Jalaluddin Rakhmat, Pendiri Yayasan Muthahhari (Untuk Pencerahan Pemikiran Islam) dan Sekolah Para Juara (SD Cerdas Muthahhari www.scmbandung.sch.id, SMP Plus Muthahhari www.smpplusmuthahhari.sch.id, SMP Bahtera www.smpbahtera.sch.id, dan SMA Plus Muthahhari www.smaplusmuthahhari.sch.id).



56 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page