top of page
  • Writer's pictureAkhi

Pilih Bahagia Supaya Berumur Panjang!


Untuk mentasbihkan mazhab barunya dalam psikologi, Seligman menerbitkan beberapa buah buku. Salah satu di antaranya adalah Authentic Happiness. Bab pertamanya dimulai dengan laporan penelitian tentang hubungan antara kebahagiaan dan umur panjang. Dalam bahasa kita, apakah orang bahagia umumnya berumur lebih panjang ketimbang orang yang menderita?


Amat sulit untuk menentukan secara spesifik pengaruh kebahagiaan pada umur panjang. Misalnya, diketahui bahwa rata-rata umur orang Utah, salah satu negara bagian di AS, lebih panjang dari rata-rata usia penduduk Nevada. Apakah kejadian ini disebabkan oleh karena orang Utah lebih bahagia dari orang Nevada? Atau apakah karena gaya hidup orang Utah yang beragama Mormon, yang mengharamkan minuman keras, kopi, dan rokok menyebabkan mereka lebih sehat ketimbang penduduk Las Vegas yang "heboh" dengan judi dan kemaksiatan lainnya? Atau karena udara pegunungan di Utah lebih bersih dari udara Nevada yang pengap dengan polusi industri?


Kita sukar menjawabnya dengan pasti. Kalau kita ingin meneliti pengaruh kebahagiaan pada kesehatan, khususnya umur panjang, berbagai faktor yang tadi kita sebut harus dieliminasi. Untunglah ada kelompok yang eksklusif dengan gaya hidup yang sama para suster atau biarawati. Riwayat hidup 180 orang biarawati diikuti. Berbeda dengan penduduk Nevada dan Utah, mereka hidup pada lingkungan yang sama. Semuanya tidak menikah; karena itu, tidak ada yang menderita STD-penyakit kelamin. Semuanya berasal dari latar belakang ekonomi dan sosial yang sama. Tentu saja, semuanya menjalani kehidupan kesucian, kesetiaan, dan kesederhanaan yang sama.


Tetapi terjadi perbedaan umur di antara mereka. Maka dibagilah mereka ke dalam dua kelompok yang bahagia dan yang kurang bahagia. Dari mana tahu yang satu bahagia dan yang lainnya kurang bahagia? Dari catatan mereka tentang riwayat hidupnya. Seligman memberikan contoh otobiografi Cecilia OPayne dan otobiografi Marguerite Donnelly.


Pada tahun 1932, Cecilia O'Payne berbalat di Milwaukee. Sebagai seorang guru baru di School Sisters of Notre Dame, dia bertekad untuk mengabdikan sisa hidupnya untuk mengajar anak-anak kecil. Ketika diminta menulis sketsa singkat tentang hidupnya pada saat penting itu, dia menulis:


Tuhan memulai hidupku dengan menganugerahkan kepadaku karunia yang tidak ternilai... Tahun lalu yang kuhabiskan sebagai kandidat, saat aku belajar di Notre Dame, adalah tahun yang sangat bahagia. Sekarang aku menanti dengan kegembiraan yang sangat untuk menerima the Holy Habit of Our Lady dan menanti hidup dalam kesatuan dengan Cinta Ilahi.


Di tahun yang sama, di kota yang sama, dan mengambil sumpah yang sama, Marguerite Donelly menulis sketsa otobiografinya: Aku dilahirkan pada 26 September 1909, anak tertua dari tujuh bersaudara, lima perempuan dan dua laki-laki... Tahun kandidat aku habiskan di mother-house, dengan mengajar kimia dan bahasa latin untuk kelas dua di Notre Dame Institute. Dengan rahmat Tuhan, aku berniat untuk melakukan yang terbaik bagi Ordo kami, untuk menyebarkan ajaran agama, dan untuk pensucian diriku.


Dengan memperhatikan otobiografi mereka, para peneliti menghitung penggunaan kata yang menunjukkan rasa bahagia semisal "sangat bahagia" atau "kegembiraan yang sangat". Maka ada kelompok Cecilia yang sangat bahagia dan ada kelompok Marguerite yang tidak sebahagia Cecilia. Apa yang terjadi pada dua kelompok ini? 90 persen kelompok Cecilia dan hanya 34 persen kelompok Marguerite masih hidup pada usia 85 tahun. 54 persen kelompok sangat bahagia dan hanya 11. persen kelompok yang kurang bahagia masih hidup pada usia 94 tahun.


Deeg dan van Zonneveld (1989) meneliti 3149 orang Belanda yang berusia 65 tahun ke atas. Mereka menemukan bahwa orang yang berusia 70 tahunan mempunyai kemungkinan hidup lebih lama (secara statistik 20 bulan lebih lama) bila skor kebahagiaan mereka di atas rata-rata. Walhasil, apa pun yang terjadi kepada Anda pilihlah bahagia demi usia panjang Anda.


KH. Jalaluddin Rakhmat, Pendiri Yayasan Muthahhari (Untuk Pencerahan Pemikiran Islam) dan Sekolah Para Juara (SD Cerdas Muthahhari www.scmbandung.sch.id, SMP Plus Muthahhari www.smpplusmuthahhari.sch.id, SMP Bahtera www.smpbahtera.sch.id, dan SMA Plus Muthahhari www.smaplusmuthahhari.sch.id).

9 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page