top of page
  • Writer's pictureAkhi

The Healing Power Of Humor


The healing power of humor kemudian bergema di seluruh Amerika. Seorang dokter anak dari West Virginia, Hunter "Patch" Adams, mengganti baju dinasnya dengan kostum badut. Ia memberikan para pasennya humor yang segar setiap kali ia menjenguknya. la sempat menjadi bintang film tahun 1999 dan sampai sekarang tidak henti-hentinya mempromosikan the healing power of humor " Kegembiraan lebih penting dari obat apa pun.”


Sementara itu, David McCleland dalam salah satu penelitiaannya tentang efek humor, menemukan konsentrasi imunoglobulin tipe A (IgA) yang tinggi pada ludah orang-orang yang memiliki sense of humor yang tinggi. IgA adalah zat antibodi yang aktif melawan infeksi virus seperti flu. Tingkat IgA yang tinggi juga ditemukan pada para mahasiswanya setelah mereka disuruh membayangkan saat indah ketika mereka dicintai dan dikasihi secara mendalam oleh orang lain atau di kala mereka merasakan kecintaan yang mendalam kepada orang lain. Dengan metode visualisasi ini, David McClelland dapat menyembuhkan orang dari flu.


Profesor Lee S. Berk, dari School of Medicine and Public Health di Loma Linda University California, meneliti dampak fisiologis dari tertawa dan perasaan bahagia lainnya. la menemukan bahwa kebahagiaan:

  1. Memperbaiki sistem pernafasan

  2. Menambah jumlah sel-sel imun, yang menyerang dan membersihkan antigen (makhluk alien yang dapat merusak tubuh kita). Salah satu sel imun yang disebut makrofag (dari bahasa Yunani artinya "pemakan besar") bertugas membersihkan dan menghancurkan antigen. Ada lagi sel NK (natural killer) yang menyerang tumor atau sel-sel yang kena infeksi virus.

  3. Meningkatkan pertumbuhan sel imun Menurunkan kortisol dan dengan begitu mengurangi bahaya stres. Kortisol adalah sejenis hormon katabolis yang "membakar dan melindungi" menggunakan energi tubuh kita untuk melindungi diri kita dari ancaman. Bila kortisol diproduksi pada waktu yang lama, ia dapat menghancurkan tubuh kita. Inilah hormon yang keluar ketika kita menderita stres.

  4. Menaikkan endorfin. Endorfin, singkatan dari endogenous morphin, morfin yang diproduksi pabrik farmasi dalam tubuh kita. Seperti morfin lainnya, ia berguna untuk menghilangkan rasa sakit dan menjadi obat penenang. Menaikkan endorfin berarti mengubah tubuh kita menjadi tentram, tenang dan enak.

  5. Menambah konsentrasi IgA pada ludah. Kita sudah menjelaskan apa yang kita maksud dengan IgA. Sekadar mengulangi, inilah zat yang berada di barisan pertahanan paling depan untuk melawan infeksi pernafasan bagian atas (Upper respiratory infection, URI).


Herbert M Lefcourt, dalam Handbook of Positive Psychology, melaporkan amat terinci tentang efek humor pada kesehatan fisik dan mental: (1) humor sebagai aset positif dalam pemulihan dari kesakitan, (2) humor sebagai cara koping yang efektif (3) humor dan fungsi sistem imun, (3) humor dalam mengatasi goncangan fisiologis karena stres, (4) humor sebagai aset positif untuk menghadapi kematian.


Jadi, sekarang ubahlah cara Anda menjenguk saudara atau kawan Anda. Bawalah muka seuri euy, jangan bawa bawa muka serius. Alih-alih karangan bunga, hadiahkan kepadanya DVD film-film lucu. Kalau perlu, tentu dengan seizin yang sakit, bawalah keluarga dan ajaklah pasien untuk ikut gembira dan bercanda ria. Di antara keluarga selalu saja ada yang tingkah lakunya sangat lucu. Undang dia untuk bergabung dengan Anda. Kalau tidak ada, cari kawan yang paling lucu atau pelawak saja sekalian.


Menurut Lefcourt, kegembiraan ini tidak harus selalu dengan humor- harus diberikan kepada pasien yang sedang dalam proses pemulihan kesehatannya, misalnya setelah mengalami pembedahan; atau pada pasien yang sedang bingung menghadapi problem hidupnya (selain problem penyakitnya); atau sekadar untuk memperkuat sistem imunnya; atau untuk memberikan hiburan kepada orang yang menderita musibah; atau bahkan pasien yang berada pada stadium terminal penyakitnya.


Untuk hal terakhir ini, saya teringat kisah yang sangat mengharukan; dituturkan Jack Canfield dan Mark V. Hansen dalam Chicken Soup for the Soul:


Ibu yang berusia 26 tahun itu menatap anaknya yang sedang menghadapi kematian karena leukemia stadium terminal. Walaupun hatinya dipenuhi kesedihan, ia punya tekad yang kuat seperti orangtua lainnya. Ia ingin anaknya tumbuh besar dan mencapai cita-citanya. Sekarang, semuanya tidak mungkin lagi. Leukemia telah menggerogoti hidupnya. Tapi ia masih ingin mimpi-mimpi anaknya menjadi kenyataan.


la memegang tangan anaknya dan bertanya, "Bopsy, pernahkah kamu pikirkan ingin jadi apa nanti kalau kamu sudah besar? Apakah yang kamu mimpikan untuk menjadi kenyataan dalam hidupmu?" "Ibu, aku ingin jadi pemadam kebakaran kalau aku sudah besar."


Ibu itu tersenyum dan berkata, "Kita akan usahakan keinginan kamu itu terpenuhi."


Pada hari itu juga, ia pergi ke kantor pemadam kebakaran di Phoenix, Arizona. la berjumpa dengan pemadam kebakaran Bob, yang hatinya sebesar burung Phoenix. la menceritakan keinginan akhir anaknya dan bertanya apakah Bob berkenan. memberikan kesempatan kepada anaknya yang berusia enam tahun untuk naik mobil pemadam kebakaran satu putaran saja.


Bob berkata, "Kita bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Kalau Ibu bisa membawa anakmu pada Rabu pagi jam 7, kami akan mengangkatnya sebagai pemadam kebakaran kehormatan untuk sepanjang hari itu. la bisa datang ke kantor. Pemadam Kebakaran, ikut makan bersama kami, keluar memenuhi panggilan kebakaran. Dan, jika Anda mau memberikan kepada kami ukuran bajunya, kami akan buatkan seragam dan topi pemadam kebakaran yang pas untuknya - bukan mainan dengan lencana The Phoenix Fire Department yang berwarna emas seperti yang kami pakai.


Dan sepatu boot karet. Semuanya dibuat di sini di Phoenix. Jadi kami dapat mengambilnya dengan cepat." Tiga hari kemudian, Bob mengambil Bopsy, memakaikan seragam pemadam kebakaran kepadanya dan mengawalnya dari ranjang Rumah Sakit ke atas truk yang dilengkapi dengan selang dan tangga. Bopsy duduk di belakang kemudi dan membantunya mengarahkannya ke kantor Dinas Pemadam Kebakaran. Ia bahagia sekali.


Pada hari itu, ada tiga kali panggilan kebakaran Dan Bopsy ikut serta pada ketiga-tiganya. la berada pada mesin pemadam kebakaran yang berbeda, mobil ambulan dan bahkan mobil Kepala Pemadam Kebakaran. Ia juga direkam dalam video untuk siaran berita televisi lokal.


Setelah mimpinya terwujud, dengan seluruh kecintaan dan perhatian yang diberikan kepadanya, yang begitu menyentuh hatinya, Bopsy hidup tiga bulan lebih lama dari yang diperkirakan dokter.


Pada satu malam, seluruh tanda kehidupan. mulai turun secara dramatis. Suster kepala, yang percaya bahwa tidak boleh ada seseorang meninggal sendirian, mulai memanggil anggota keluarga ke rumah sakit. Tiba-tiba ia teringat hari ketika Bopsy menjadi petugas pemadam kebakaran, la menelpon kepala pemadam kebakaran dan bermohon kalau mungkin untuk mengirimkan seorang pemadam kebakaran dalam pakaian seragam ke rumah sakit untuk menyertai Bopsy pada perjalanan terakhirnya.


Bos pemadam kebakaran itu menjawab, "Kita bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Kita akan datang di sana dalam waktu lima menit. Maukah Anda membantuku? Ketika Anda mendengar raungan sirene dan melihat kedipan lampu, tolong umumkan melalui pengeras suara bahwa tidak ada kebakaran! Sebutkan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran datang untuk menjenguk anggota terbaiknya sekali lagi. Dan maukah kamu. membuka jendela ke kamarnya? Terima kasih."


Lima menit kemudian truk dengan tangga dan selang tiba di rumah sakit. Tangganya diangkat ke atas jendela kamar Bopsy di lantai 3. Empat belas orang pemadam kebakaran laki-laki dan dua orang perempuan menaiki tangga itu masuk ke kamar Bopsy. Dengan izin ibunya, mereka memeluknya, mendekapnya, dan membisikkan kepadanya betapa mereka mencintainya.


Dalam tarikan nafas terakhir, Bopsy memandang Kepala Pemadam Kebakaran dan berkata, "Bos, apakah sekarang saya sudah menjadi pemadam "Sudah, Bopsy," kata Kepala Pemadam Kebakaran Setelah mendengar kata-kata itu, Bopsy tersenyum dan menutup matanya untuk terakhir kalinya.


Saudaraku tersayang, usaplah butir-butir air mata yang jatuh tak tertahankan setelah membaca kisah di atas. Ketika menulis kalimat ini, mata saya masih perih. Saya berpikir apakah saya menulis tidak koheren. Apakah saya sudah meloncat dari satu topik ke topik yang lain.


Saya mulai dengan tertawa dan berakhir dengan tangisan. Apakah kedua-duanya ungkapan emosi positif?


Bukankah tertawa menunjukkan rasa riang (positif) dan menangis rasa sedih (negatif)? Saya jawab benar pada umumnya. Tapi Anda bisa tertawa kecut karena menahan kemarahan dan bisa menangis keras karena luapan kebahagiaan.


Di samping menangis karena penderitaan, kita bisa menangis karena tiga emosi lainnya lagi. Pertama, Anda bisa menangis bahagia ketika akhirnya Anda diresmikan sebagai pasangan dari pujaan hati Anda atau Anda menangis senang karena mendapat durian runtuh. Kedua, Anda juga bisa menangis karena melihat bayi bercacat menggelepar-gelepar di tempat sampah. Ketiga, Anda bisa menangis karena mendengar kisah-kisah indah seperti Bopsy.


Tangisan terakhir ini lahir karena emosi yang diperkenalkan oleh Jonathan Haidt dengan sebutan elevation. Dengan resiko penyederhanaan, saya menerjemahkannya dengan keharuan batin. Saya menangis ketika membaca kisah pengorbanan Imam Husein dan keluarganya untuk membela rakyat yang tertindas. Saya menangis ketika mendengar Houtman Arifin, mantan direktur bank di Jakarta, memeluk dan menciumi bayi bercacat yang dijauhi oleh hampir semua penduduk bumi (http://stiaqaddres.blogspot.com/2015/12/houtman-zainal-arifin_28.html).


Saya menangis ketika dihadapkan pada seorang nenek tua yang berjualan nasi bungkus dengan harga yang luar biasa murah, seribu lima ratus rupiah. Para pekerja bangunan mengerumuninya. la melayani mereka dengan riang gembira. Sudah jelas, ia tidak mendapat untung sama sekali. "Mbok sih numpang makan saja," katanya tanpa beban. Ketika ia disarankan untuk menaikkan harganya, dengan cepat ia berkata, "Kalau harganya naik, nanti mereka makan di mana?"


Bersambung ke pembahasan berikutnya Pilih Bahagia Supaya Cerdas dan Baik!


KH. Jalaluddin Rakhmat, Pendiri Yayasan Muthahhari (Untuk Pencerahan Pemikiran Islam) dan Sekolah Para Juara (SD Cerdas Muthahhari www.scmbandung.sch.id, SMP Plus Muthahhari www.smpplusmuthahhari.sch.id, SMP Bahtera www.smpbahtera.sch.id, dan SMA Plus Muthahhari www.smaplusmuthahhari.sch.id).

20 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page