top of page
  • Writer's pictureAkhi

The Power of Color


Di dalam bukunya, The Power of Color (1991), Morton Walker mengutip riset yang dilakukan oleh Robert Gerard, Ph.D. dari University of California, Los Angeles yang mempelajari efek fisiologis warna terhadap kecemasan, denyut nadi, dan aliran darah. Penemuannya menegaskan bahwa setiap warna memiliki panjang gelombang; dan setiap panjang gelombang, dari ultraviolet hingga inframerah (atau merah hingga biru) dapat mempengaruhi tubuh dan otak kita secara berbeda. Jika Anda sangat cemas dan stres berat, misalnya, merah dapat menjadikan Anda tambah agresif. Namun jika Anda sedang santai, maka merah dapat memicu ketertarikan dan emosi positif. Walker mempersembahkan sinopsis “kekuatan warna” berikut ini:


Merah: adalah warna yang menarik dan emotif. Paling baik untuk restoran. Dianggap lebih mengganggu bagi mereka yang sedang dalam keadaan tegang, dan lebih menyenangkan bagi mereka yang sedang dalam keadaan tenang. Memacu kelenjar di bawah otak dan kelenjar adrenal serta melepaskan adrenalin. Dapat meningkatkan tekanan darah dan pernapasan, serta merangsang selera makan dan indra penciuman.


Kuning: merupakan warna pertama yang dikenali otak. Diasosiasikan dengan stres, kewaspadaan, dan kecemasan, namun merangsang optimisme, harapan dan keseimbangan secara keseluruhan. Sangat baik digunakan di dalam kelas.


Jingga: memiliki karakteristik antara merah dengan kuning. Merupakan salah satu warna terbaik untuk merangsang pembelajaran.


Biru: merupakan warna yang paling menenangkan. Warna ini menenangkan orang-orang yang tegang dan meningkatkan perasaan nyaman. Ketika Anda melihat warna biru, otak Anda melepaskan sebelas neurotransmiter yang menenangkan tubuh, dan dapat berakibat pada penurunan suhu tubuh, keringat, dan selera makan. Biru mungkin terlalu menenangkan bagi kebanyakan lingkungan belajar.


Hijau: juga warna yang menenangkan. Respons terhadap warna ini adalah peningkatan level histamin darah yang mengakibatkan berkurangnya kepekaan terhadap alergi makanan. Antigen dirangsang untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh secara menyeluruh.


Warna-warna gelap: mengurangi stres dan meningkatkan perasaan damai.


Cokelat: menumbuhkan perasaan aman, relaks, dan mengurangi keletihan.


Warna-warna terang: seperti merah, jingga, dan kuning meroketkan energi dan kreativitas. Warna-warna ini juga dapat menumbuhkan perilaku agresif dan kecemasan.


Abu-abu: adalah warna yang paling netral.


KH. Jalaluddin Rakhmat, Pendiri Yayasan Muthahhari (Untuk Pencerahan Pemikiran Islam)dan Sekolah Para Juara (SD Cerdas Muthahhari, SMP Plus Muthahhari, SMP Bahtera, dan SMA Plus Muthahhari).

- www.scmbandung.sch.id

- www.smpbahtera.sch.id

- www.smpplusmuthahhari.sch.id

- www.smaplusmuthahhari.sch.id

25 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page